Bahaya Junk Food

sumber: www.google.co.id


Makanan merupakan kebutuhan utama manusia untuk menjalankan aktivitas hariannya. Makanan yang dapat disajikan dengan waktu yang singkat tentu akan menjadi pilihan utama, yang terkadang tanpa disadari baik untuk kesehatan atau tidak. Junk food merupakan salah satu jenis makanan yang cepat saji, yang termasuk ke dalamnya jenis makanna yang tinggi kandungan garam gula, lemak dan tinggi kalori serta rendah nutrisi. Sebenarnya tidak salah untuk kita mengonsumsi makanan cepat saji, terutama untuk kalian yang tingkat mobilitasnya tinggi, namun tidak untuk mengonsumsi junk food. Jadi kita tidak boleh mengonsumsi junk food? Sebenarnya boleh, tidak ada yang melarang, namun apakah kalian tahu bahwa junk food tidak menyumbang banyak gizi untuk tubuh? Umumnya, junk food menawarkan sedikit protein, vitamin maupun mineral, melainkan tinggi kalori yang berasal dari karbohidrat, gula ataupun lemak. Lalu makanan dan minuman apa saja sih yang termasuk katagori junk food? Makanan cepat saji seperti humberger, kentnag goreng dari merk luar negeri, makanan penutup yang mengandung banyak gula, makanan cepat saji gorengan, dan minuman yang berkarbonasi adalah jenis junk food yang utama.
                Jadi, apa itu junk food? Junk food dapat diartikan secara arifah menjadi “makanan sampah”, wooow, mengapa? Seperti penjelasan singkat di atas, makanan yang dijadikan sebagai  perilaku gaya hidup yang hadir karena globallisasi dan modernisasi ini tidak memiliki nilai-nilai nutrisi yang baik untuk kesehatan tubuh kita. Apa semua makanan cepat saji termasuk junk food? Tidak, tapi semua junk food termasuk makanan yang cepat saji, namun tidak semua makanan cepa saji termasuk junk food. Contohnya salad, yang disajikan dengan waktu yang tak lama, namun tinggi nutrisi. Pada makanan yang memilki label junk food biasanya mengandung banyak sodium, lemak jenuh, dan kolestrol. Pada jaman modern ini banyak masyarakat yang terlalu berlebihan dalam mengonsumsi junk food, yang bahkan menajdi makanan favoritnya. Junk food yang dikonsumsi secara berlebihan akan mengganggu kesehatan kita, seperti obesitas, diabetes, hipertensi, kanker, stroke, dan penyakit degeneratif lainnya. Gaya hidup belebihan dalam mengonsumsi makanan ini dapat menyebabkan kegemukan yang dapat  memberikan pengaruh buruk bagi kita. Salah satu dampak buruknya seperti timbulnya masalah dalam perilaku sosial serta dapat menumbuhkan sifat yang cendrung emosional.
                Umumnya anak dan remaja merupakan golongan yang sering memakan junk food. Dimana seorang ahli menyatakan bahwa terlalu banyak memakan junk food berdampak dan memiliki kontribusi besar pada obesitas anak. Kebanyakan oang tua telah mengenalkan banyak junk food ke anak-anak nya sejak kecil, sehingga akan terbiasa dan menjadi favorit mereka, seperti permen, biskuit, donat, sereal,es krim dan minuman soda namun orang tua terkadang berfiir bahwa tidak telalu berdampak besar pada kesehatan. Junk food tidak hanya makanna yang mengandung banyak gula, namun juga yang mengandung tinggi garam atau tinggi kalori yang tidak mengandung nilai kalori seperti serat, vitamin dan mineral. Makanan yang tinggi kalori dari lemak juga tergolong junk food, seperti nugget, kentang goreng, kripik, pizza dan aneka gorengan.
                Awalnya di Indonesia tidak mengenal junk food, karena saat itu masyarakat Indonesia makanan pokoknya adalah hasil pertanian mereka sendiri seperti umbi-umbian dan biji-bijian yang diolah nya pun dengan merebus.  Tidak heran kalau jaman nenek moyang kita jarang ditemukan orang meninggal karena penyakit parah seperti saat ini. Jadi sejak kapan fast food dikenal oleh masyarkat Indonesia? Sejarah fast food telah hadir sejak abad ke -19, ketika dimulainya era industry di Amerika Serikat. Dari saat itu pun masyarakat mulai memasuki dunia kerja industri dengan kebiasaan yang baru. Para pekerja harus bekerja 8-10 jam dalam sehari dan memiliki waktu yang singkat untuk istrahat, dengan begitu mereka harus memanfatkan waktu seefesien mungkin. Saat itu fast food hanya berupa snack bar yang dijualkan di kios-kios. Masuk abad ke-20, muncul lah restoran-restoran fast food, dan kemudian disusul dengan era waralaba (franchise) sejak tahun 1950-an.
                Kehadiran fast food sangat disukai oleh masyarakat karena cocok untuk gaya hidup orang modern. Cara penyajiannya yang cepat sehingga semua orang dapat menyantapnya sambil bediri ataupun berjalan, bahkan sambil menikmati indahnya alam mereka dapat menyantap makanan tersebut. Kemudian bertahun-tahun gaya hidup serba instan ini berjalan langsung, hingga akhirnya mereka tersadar bahwa maraknya fast food telah membuat jumlah orang gemuk di AS juga semakin meningkat. Selain itu, obesitas juga menjadi masalah nasional yang sangat serius hingga memakan korban.
Sodium yang terlalu banyak di dalam tubuh tidak baik. Pada orang dewasa, sodium yang aman jumlahnya tidak boleh lebih dari 3300 miligram (1 3/5 sendok teh). Jumlah sodium yang terlalu banyak akan meningkatkan aliran darah, sehingga dapat meningkatkan tekanan darah yang akan berpengaruh kepada gangguan ginjal, penyakit jantung dan stroke. Lemak jenuh yang ada pada junk food berbahaya bagi tubuh, karena mampu merangsang organ hati untuk memproduksi kolestrol dalam jumlah yang banyak. Kolestrol sebenarnya terdapat juga di dalam tubuh, dan dapat juga diperoleh dari produk hewani seperti telur, ayam, mentega, susu, keju, ikan dan daging. Bila jumlah kolestrol semakin meningkat di dalam tubuh, maka akan menyumbat saluran darah dan oksigen yang ada di dalam tubuh. Tingginya jumlah lemak jenuh akan menimbulkan kanker, terutama pada kanker usus dan payudara. Kanker payudara merupakan pembunuh terbesar setelah kanker usus. Selain itu, beberapa junk food mengandung banyak gula. Gula tidak baik untuk kesehatan karena akan berdampak kepada penyakit gula atau diabetes, kerusakan gigi dan obesitas. Minumn bersoda, cake dan cookies mengandung banyak gula dan sangat sedikit mengandung vitamin dan mineralnya. Minuman besoda mengandung paling banyak gula sedangkan kebutuhan gula di dalam tubuh tidak lebih dari 4 gram (1 sendok teh) dalam sehari. Penjelasan ini juga aka nada pada postingan selanjutnya mengenai review dari pendapat ahli gizi dan diet, terus stay dan tunggu informasi-informasi selanjutnya ya guys.

Bumi akan sehat kembali jika terciptanya lingkungan yang sehat, lingkungan yang sehat dapat tercipta dari gaya hidup yang sehat pula. Maka dari itu kesehatan kita sebagai manusia tidak akan jauh-jauh dari kesehatan lingkungannya, dan sebaliknya. Sedikit demi sedikit kita pasti dapat mencoba untuk mengurangi konsumsi makanna yang kurang bemanfaat bagi tubuh. Sehat itu mahal guys, so kita harus mulai peduli dengan apa yang akan kita konsumsi.

Komentar