sumber: google.co.id
Manajemen
merupakan suatu pencapaian tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu, yang
terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan (Planning), pengorganisasian (Organizing),
penggerakan (Actuating), dan pengendalian (Controlling). Pada postingan ini
saya akan mengupas salah salah satu fungsi manajemen, yakni perencanaan. Kalau
ditanya, perencanaan dulu atau pengambilan keputusan? Seperti koin yang
memiliki dua sisi, karena kita tidak mungkin ambil keputusan tanpa adanya
perencanaan, namun dalam perencanaan kita harus mengambil keputusan. Perencanaan
(Planning) adalah suatu upaya kita untuk mencapai tujuan dari adanya beberapa
ukuran (biaya, waktu dan sumber daya) yang berkaitan dengan kegiatan yang
berkaitan dengan pemilihan beberapa alternatif, kebijaksanaan, prosedur, dan beberapa
program sebagai usaha untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Berdasarkan literatur,
terdapat empat tingkat kemampuan dasar dalam kegiatan perencanaan,yakni:
-Insight: Kemampuan untuk
menghimpun fakta, yang dapat dilakaukan dengan mengadakan penyelidikan terhadap
hal-hal yang berhubungan dengan masalah yang direncanakan.
-Forsight: Kemampuan untuk memproyeksikan,
memperkirakan keadaan-keadaan yang mungkin terjadi sebagai kegiatan yang dilakukan.
-Studi eksploratif: Kemampuan untuk
melihat segala sesuatu secara keseluruhan,sehingga diperoleh gambaran secara
integral dari kondisi yang ada.
-Doorsight: kemampuan untuk
mengetahui segala cara yang dapat menyamarkan pandangan, sehingga memungkinkan
untuk dapat mengambil keputusan.
Sedangkan untuk planning jangka
panjnag memililki 2 karaktersitik utama, yakni:
1. Tujuan
dan sasaran, yang dijadikan dasar bai strategi perusahaan
2. Peramalan
jangka Panjang, yang merupakan langkah awal sebelum membuat perencanaan.
Pada alur di atas perlu
dilakukannya perencanaan sebelum merealisasikannya. Mengapa? Karena tentu kita
harus perhtungkan atau merencanakan dari awal sebelum berjaannya usaha kita,jika
sudah jalan kemudian seketika ada suatu perubahan besar atua perombakan, maka
akan membutuhkan biaya dan waktu yang cukup banyak.
Bahan Baku
Seperti kita ketahu banyak nya
jenis pangan yang dijadian bahan baku memiliki sifat yang rentan rusak. Misalkan
daging, buah dan sayur yang memiliki umur simpan rendah jika tidak diperlakukan
sebaik mungkin sesuai karakteristiknya. Apakah kita bisa langsung membelinya
banyak dan disimpan ruang pendingin dengan ukuran kapasitas yang sesuai
kebutuhan perusahaan? Ini mungkin dapat dilakukan, jika memang harga bahan baku
bersifat fluktuatif dan atau memang kebutuhan produksi yang setiap harinya
selalu dibutuhkan banyak. Jika memang kapasitas produksi masih sedikit,
terutama buat temen-temen yang hanya ingin berproduksi skala rumahan, maka ya
sebenarnya tidak perlu menimbun bahan baku. Karena hal ini akan mebuang kapasitas
ruangan, energi dan biaya. Contoh untuk produk abon ikan seperti yang saya buat
dengan tim saya, bahan baku kami ikan yang tidak tahan lama jika berada
di suhu ruang. Maka saya dan tim saya yang tidak memiliki banyak ruangan dan
biaya, maka saya hanya membeli ikan nya ketika akan produksi. Sehingga tidak
membutuhkan banyak ruang dan biaya listrik untuk pendingin.
Proses
Pada proses yang harus
dipertimbangakan adalah bahan baku, transportasi, dan biaya. Bahan baku, harus
tetap dipertahankan kualitasnya sehingga untuk proses pengolahan pun harus
diperhatikan selain faktor penyimpannanya. Transportasi juga sama, dimana
transportasi meliputi alat angkutan misalkan darat meliputi keadaan jalanan
yang dilalui transportasi dapat mempengaruhi produk dan kapal laut meliputi dramaga
nya untuk menampung bahan yang dibawa. Selanjutnya ada teknologi, yang
dibutuhkan selama proses. Mengapa teknologi menjadi bagian dalam perencanaan kita? Karena ini
merupakan suatu kebijakan yang penting untuk dipertimbangkan kedepannya, demi
tercapainya tujuan kita guys. Misal nih ya, kalau kita sudah merencanakan dan
ingin membeli teknologi yang tercanggih dan terbaru, namun kapasitas produksi
kita terlalu sedikit jika menggunakan teknologi tersebut, untuk apa?
Inilah pentingnya survey seperti teori yang saya jelaskan di atas. Kita harus mencari-cari
berdasarkan data dan kebutuhan produksi kita, dan kemudian kia cari teknologi
yang sesuai dengan kapasitas yang kita butuhkan, sehingga tidak buang-buang
energi. Kemudian tidak hanya kapasitas saja, namun juga biaya dan kapasitas
ruangan yang kita miliki. Kita hanya memproduksi
produk dengan skala rumahan, tapi mau menggunakan teknologi yang super canggih
dan besar agar cepat dan tidak repot, ya salah! Kita hanya punya ruang yang
seadanya dan modal tidak terlalu banyak, kemudian kapasitas juga tidak banyak
banyak amat diproduksi.
Pasar
Selain bahan baku dan proses, target pasar pun harus kita perhatikan dan lakukan survey untuk langkah selanjutnya. Target pasar produk yang akan kalian luncurkan harus ditentukan dan dipikirkan sebaik mungkin untuk memperoleh sebanyak-banyak ya untuk dengan meletakkan produk kalian pada lokasi yang dikelilingi oleh banyak target. Nah, misalkan nih untuk produk abon ikan sya dan tim akan menaruh produk kita di beberapa pasar tradisional, mini market dan warung makan. Hal ini berdasarkan survey pasar kami, yang dilakukan di sekitar kelapa dua Tangerang. Abon ikan banyak di pasaran, dan lebih banyak abon sapi. Nah, disini kita melihat peluang kita untuk memeperkenalkan produk kami pada pasar yang di sekitar Tangerang, baik kalangan kebawah dan ke atas karena memiliki harga yang dapat dijangkau oleh kalangan menengah kebawah maupun ke atas.
Intinya sih, kita harus benar-benar fikirkan startegi
nya sedemikian caranya untuk mengolah semua aset yang ada dengan efektif dan
efesian demi tercapainya tujuan kita membangun usaha tersebut.
Komentar
Posting Komentar