1. Planning (P.O.A.C)

sumber: google.co.id

Manajemen merupakan suatu pencapaian tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu, yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan (Planning), pengorganisasian (Organizing), penggerakan (Actuating), dan pengendalian (Controlling). Pada postingan ini saya akan mengupas salah salah satu fungsi manajemen, yakni perencanaan. Kalau ditanya, perencanaan dulu atau pengambilan keputusan? Seperti koin yang memiliki dua sisi, karena kita tidak mungkin ambil keputusan tanpa adanya perencanaan, namun dalam perencanaan kita harus mengambil keputusan. Perencanaan (Planning) adalah suatu upaya kita untuk mencapai tujuan dari adanya beberapa ukuran (biaya, waktu dan sumber daya) yang berkaitan dengan kegiatan yang berkaitan dengan pemilihan beberapa alternatif, kebijaksanaan, prosedur, dan beberapa program sebagai usaha untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Berdasarkan literatur, terdapat empat tingkat kemampuan dasar dalam kegiatan perencanaan,yakni:
-Insight: Kemampuan untuk menghimpun fakta, yang dapat dilakaukan dengan mengadakan penyelidikan terhadap hal-hal yang berhubungan dengan masalah yang direncanakan.
-Forsight: Kemampuan untuk memproyeksikan, memperkirakan keadaan-keadaan yang mungkin terjadi sebagai kegiatan yang dilakukan.
-Studi eksploratif: Kemampuan untuk melihat segala sesuatu secara keseluruhan,sehingga diperoleh gambaran secara integral dari kondisi yang ada.
-Doorsight: kemampuan untuk mengetahui segala cara yang dapat menyamarkan pandangan, sehingga memungkinkan untuk dapat mengambil keputusan. 

Sedangkan untuk planning jangka panjnag memililki 2 karaktersitik utama, yakni:
1.       Tujuan dan sasaran, yang dijadikan dasar bai strategi perusahaan
2.       Peramalan jangka Panjang, yang merupakan langkah awal sebelum membuat perencanaan.



Pada alur di atas perlu dilakukannya perencanaan sebelum merealisasikannya. Mengapa? Karena tentu kita harus perhtungkan atau merencanakan dari awal sebelum berjaannya usaha kita,jika sudah jalan kemudian seketika ada suatu perubahan besar atua perombakan, maka akan membutuhkan biaya dan waktu yang cukup banyak.

Bahan Baku
Seperti kita ketahu banyak nya jenis pangan yang dijadian bahan baku memiliki sifat yang rentan rusak. Misalkan daging, buah dan sayur yang memiliki umur simpan rendah jika tidak diperlakukan sebaik mungkin sesuai karakteristiknya. Apakah kita bisa langsung membelinya banyak dan disimpan ruang pendingin dengan ukuran kapasitas yang sesuai kebutuhan perusahaan? Ini mungkin dapat dilakukan, jika memang harga bahan baku bersifat fluktuatif dan atau memang kebutuhan produksi yang setiap harinya selalu dibutuhkan banyak. Jika memang kapasitas produksi masih sedikit, terutama buat temen-temen yang hanya ingin berproduksi skala rumahan, maka ya sebenarnya tidak perlu menimbun bahan baku. Karena hal ini akan mebuang kapasitas ruangan, energi dan biaya. Contoh untuk produk abon ikan seperti yang saya buat dengan tim saya, bahan baku kami ikan yang tidak tahan lama jika berada di suhu ruang. Maka saya dan tim saya yang tidak memiliki banyak ruangan dan biaya, maka saya hanya membeli ikan nya ketika akan produksi. Sehingga tidak membutuhkan banyak ruang dan biaya listrik untuk pendingin.

Proses
      Pada proses yang harus dipertimbangakan adalah bahan baku, transportasi, dan biaya. Bahan baku, harus tetap dipertahankan kualitasnya sehingga untuk proses pengolahan pun harus diperhatikan selain faktor penyimpannanya. Transportasi juga sama, dimana transportasi meliputi alat angkutan misalkan darat meliputi keadaan jalanan yang dilalui transportasi dapat mempengaruhi produk dan kapal laut meliputi dramaga nya untuk menampung bahan yang dibawa. Selanjutnya ada teknologi, yang dibutuhkan selama proses. Mengapa teknologi menjadi bagian dalam perencanaan kita? Karena ini merupakan suatu kebijakan yang penting untuk dipertimbangkan kedepannya, demi tercapainya tujuan kita guys. Misal nih ya, kalau kita sudah merencanakan dan ingin membeli teknologi yang tercanggih dan terbaru, namun kapasitas produksi kita terlalu sedikit jika menggunakan teknologi tersebut, untuk apa? Inilah pentingnya survey seperti teori yang saya jelaskan di atas. Kita harus mencari-cari berdasarkan data dan kebutuhan produksi kita, dan kemudian kia cari teknologi yang sesuai dengan kapasitas yang kita butuhkan, sehingga tidak buang-buang energi. Kemudian tidak hanya kapasitas saja, namun juga biaya dan kapasitas ruangan yang kita miliki. Kita  hanya memproduksi produk dengan skala rumahan, tapi mau menggunakan teknologi yang super canggih dan besar agar cepat dan tidak repot, ya salah! Kita hanya punya ruang yang seadanya dan modal tidak terlalu banyak, kemudian kapasitas juga tidak banyak banyak amat diproduksi. 

Pasar
     Selain bahan baku dan proses, target pasar pun harus kita perhatikan dan lakukan survey untuk langkah selanjutnya. Target pasar produk yang akan kalian luncurkan harus ditentukan dan dipikirkan sebaik mungkin untuk memperoleh sebanyak-banyak ya untuk dengan meletakkan produk kalian pada lokasi yang dikelilingi oleh banyak target. Nah, misalkan nih untuk produk abon ikan sya dan tim akan menaruh produk kita di beberapa pasar tradisional, mini market dan warung makan. Hal ini berdasarkan survey pasar kami, yang dilakukan di sekitar kelapa dua Tangerang. Abon ikan banyak di pasaran, dan lebih banyak abon sapi. Nah, disini kita melihat peluang kita untuk memeperkenalkan produk kami pada pasar yang di sekitar Tangerang, baik kalangan kebawah dan ke atas karena memiliki harga yang dapat dijangkau oleh kalangan menengah kebawah maupun ke atas. 

Intinya sih, kita harus benar-benar fikirkan startegi nya sedemikian caranya untuk mengolah semua aset yang ada dengan efektif dan efesian demi tercapainya tujuan kita membangun usaha tersebut. 




Komentar