Kreasi Produk Pangan Para Pemuda Indonesia (Bazar Kreasi Produk Pangan lokal Indonesia: Mahasiswa Universitas Surya, Tangerang)
sumber: dokumentasi pribadi
Hallo guys, seperti kita ketahui
bahwa seiring dengan akan dimulainya era perdagangan regional Masyarakat
Ekonomi Asean(MEA), pemerintah sedang gencar-gencarnya untuk mengupayakan peningkatan
daya saing produk dalam negeri kita yang tercinta ini. Beberapa usaha dilkaukan
oleh pemerintah, salah satunya adalah peningkatan mutu produk, tidak terkecuali
produk pangan olahan skala rumahan. Sejalan dengan hal tersebut fungsi
pengawasan obat dan makanan yang dilakukan oleh Badan POM, selain ditujukan
untuk melindungi maysarakat dari peredaran obat dan makanan yang tidak aman dan
tidak bermutu. Hal ini ditujukan demi meningkatnya daya saing produk dalam
negeri melalui peningkatan mutu dan keamanan produk pangan.
Tidak
hanya pada produksi skala yang besar, namun utnuk industry rumah tangga harus
tetap dijaga juga mutunya. Seperti ita ketahui, bhawa banyak industri rumah
tanga yang bisninsnya mampu tumbuh pesat hingga kapasitas produksi yang meningkat,
kemasan produk yang semakin mengikuti trend dan target. Terjamin keamanannya
pun tidka hanya dapat dinilai oleh produsen dan konsumen sendiri, namun pentingnya
utnuk diperhatikan aspek legalitasnya produk. Menurut Perka BPOM Nomor Hk.03.1.23.04.12.2205
Tahun 2012 tentang Pedoman Pemberian Sertifikar Produksi Pangan Industri Rumah
Tangga (Perka BPOM Hk 03/2012), dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan Pangan
Produksi adalah pangan olahanhasil produks Industri Rumah Tangga Pangan yang
diedarkan dalam bentuk kemasan eceran dan berlabel.
Izin
edar sendiri merupakan bentuk persetujuan hasi penilaian pangan olahan yang
diterbitkan oleh Kepala Badan POM dalam rangka peredaran Pangan Olahan. Nah,
temen-temen yang selalu stay tungguin postingan blog ni pasti tau, bahwa pada
postingan sebelumnya saya pernah membahas langkah-langkah mendapatkan no PIRT untuk
produk kita. Ohya, jadi sesuai dengan bahasan pada postingan ini, pada mata
kuliah manajemen pangan ini kami diberi tugas oleh dosen kami untuk membuat
produk pangan lokal atau khas Indonesia. Tidak sampai disitu, kam harus
benar-benar mempersiapkan sedemikian rupa layaknya akan membangun usaha
sungguhan, hehehhe amin. Jadi berawal dari trial resep produk, riset pasar, enjualan,
dan mendapatkan no PIRT. Temen-temen bisa chek perjalanan singkat kelompok saya
dalam mebuat perusahaan abon ikan dnegan merek jual bonikan (ig: @bonikan) pada
postingan saya sbeelumnya. Semoga cerita dari pengalaman syaa Bersama kelompok
saya bisa membuat temen-temen khususnya para pemuda utnuk bangkit dan terus menggali
informasi dan sumber utnuk menjadi pengusaha yang sukses.
Pertemuan
mat kulilah ini dimulai pada bulan Januar 2018, dan akhirnya pada tanggal 20
Maret ini kami menjalankan UAS tertulis mengenai perusahaan yang kita akan
diri. Nah, selanjutnya dosen kami berinisiatif untuk membuka gerai
produk-produk hasil dari tangan kita. Setelah itu para dosen, staf dan
temen-temen mahasiswa lainnya bisa mencicipi, berkomentar atau berbagi
informasi di setiap stand nya. Ini moment yang paling seru, ya walaupun pada
ruang kelas yang tidak terlalu luas, namun terasa benar-benar kita membuka
gerai produk kita di suatu bazar-bazar gitu, hehehheh. Ya, ini sekalian uji
mental dan menginspirasi kita jika kedepannya kit amengikut produk kita pada suatu
bazar. Ohya, kebetulan produk yang kami pajang adalah produk kelompok kami yaitu
bonikan. Setiap orng yang mencoba dan menanyakan nformasi mengenai produk kami,
tidak seidkit dari mereka untuk menyuruh kami lanjutkan. Karena, mereka suka
dengan rasa dari produk kami, dna mereka sangat jarang untuk menemukan abon
ikan saat ini. Hehehe, sebenarnya ini seperti riset pasar mengenai produk kita,
baik dari sisi rasa, kemasan, ukuran, dan harga. Hasilnya alhamdulillah sesuai
dengan apa yang telah kami rancang. Berikut beberapa dokumentasi pada acara
bazar yang dilaksanakan di Universitas Surya, Tangerang
sumber: dokumentas pribadi
Komentar
Posting Komentar