Kepedulian Konsumen terhadap Label dan Informasi Bahan Tambahan Pangan (BTP) pada Label Kemasan Pangan

 

sumber: google.co.id



Okey guys, kali ini saya akan coba mengungkapkan kembali dengan Bahasa saya mengenai hasil penelitian Hendry, lislis, dan Eko mengenai kepedulian konsumen. Nah, ini ada sangkutannya dengan postingan saya sebelumnya yang membahas peraturan informasi gizi dan peraturan bahan tambahan pangan. Sebelumnya saya pernah bahas bahwa informasi itu wajib dan sangat penting bagi konsumen, so apakah dengan adanya informasi tersebut konsumen akan peduli? Oke, yuk kita coba kupas hasil penelitian mereka ya guys.
Label pangan merupakan setiap keterangan mengenai pangan, baik dalam bentuk gambar, tulisan, kombinasi keduanya, atau bentuk lain yang disertakan dalam pangan yang dimasukkan ke dalam pangan, ditempelkan pada, atau merupakan bagian dari kemasan pangan (PP 1999). Jadi apa sih tujuannya diberi label untuk setiap produk makanan? Jadi guys, pemberian label pangan bertujuan utnuk memberikan informasi yang benar dan jelas kepada masyarakat tentang setiap produk pangan yang dikemas sebelum membeli dan/atau mengonsumsi pangan (UU 2012). Label merupakan sarana penitng untuk mendapatkan informasi mengenai BTP yang digunakan dalam produk makana atau minuman. Bahkan guys, pemerintah pun melalui Undang-undang No. 18 tahun 2012 tentang pangan mewajibkan produsen untuk mencantumkan label pada kemasan. Salah satu yang wajib dicantumkan adalah BTP (Bahan Tambahan Pangan).
            BTP adalah bahan yang biasanya tidak digunakan sebagai makanan dan biasanya bukan merupakan ingresient khas makanan, mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi yang dengan sengaja ditambahkan pada produk pangan untuk tujuan teknologi (termasuk organoleptik) pada pembuatan, pengolahan, penyiapan, perlakuan, penyimpanan atau pengangkutan makanan untuk menghasilkan atau diharapkan menghasilkan (langsung atau tidak langsung) suatu komponen atau mempengaruhi sifat khas makanan tersebut. Ya, ini tidak jauh berbeda dengan pembahasan sebelumnya. BTP biasanya banyak kita jumpai sebenarnya di makanan ataupun minuman yang ada di pasaran. Produsen wajib untuk mencantumklan BTP apa saja yang digunakan dalam produknya agar konsumen mengetahuinya. Dalam penelitian ini konsumen yang mereka jadikan sampel adalah konsumen yang berada di kota Bogor nih guys. Apa sih tujuan mereka melakukan penelitian ini? Jadi para peneliti ini ingin memberitahukan informasi mengenai prilaku dan kebiasaan konsumen dalam membaca label, termasuk jenis informasi apa saja sih yang selalu diperhatikan konsumen pada label kemasan yang akan mereka beli. Lalu ada tujuan lain juga guys, jadi para peneliti ini juga ingin mengetahui apakah para konsumen sudah mengetahui apa itu BTP dan seberapa besar sih kepedulian mereka.
            Para peneliti ini melakukan penelitian dengan melakukan survey kepada beberapa responden yang kelasnya dibagi menjadi dua, yakni yang berusia remaja (15-24 tahun) sebanyak 201 dan dewasa (>24 tahun) sebanyak 150 orang. Survey ini dilakukan oleh para peneliti dnegan membagikan kuisioner yang dibuat berdasarkan tujuan penelitian ini. Informasi yang digali dalam kuisioner ini mencakup profil responden, kepedulian terhadap label, pengaruh label terhadap pembelian, dan kepedulian konsumen terhadap BTP pada makanan dan minuman. Hasil data yang telah diolah menunjukkan bahwa kepedulian konsumen terhadap informasi pada kemasan dan BTP dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti jenis kelamin, pendidikan dan pendapatan. Konsumen dengan jenis kelamin wanita pada usia remaja lebih peduli terhadap informasi tersebut dibandingkan dengan pria. Mungkin bagi temen-temen yang cewek pasti akan merasa lebih peduli dengan informasi yang ada, karena para remaja yang wanita akan lebih menjaga pola hidupnya untuk menjadi yang lebih baik agar dapat berpenampilan lebih cantik dan okey dong di depan teman-teman pria nya. Selain itu, tingkat pendidikan juga mempengaruhi guys. Mengapa? Karena semakin tingginya pendidikan seseorang, maka akan lebih peduli dengan apa yang akan mereka konsumsi demi kesehatan dan kualitas yang mereka peroleh. Demikian juga dengan penghasilan nih guys, kebiasaan untuk membaca label juga akan lebih sering bila seseorang berpenghasilan tinggi. Karena dengan apa yang mereka miliki tentu harus berimbang dnegan apa yang mereka dapatkan, baik dari segi kualitas dan gizi dari makanan dan minuman yang akan mereka beli, sehingga mereka tentu akan lebih peduli dengan informasi pada kemasan tersebut. Hasil survey juga menunjukkan bahwa ternyata masih terdapat responden yang tidak membaca informasi pada label kemasan dan tidak menetahui BTP. Sehingga perlunya ditingkatkan edukasi kepada para konsumen, baik yang dilakukan oleh pemerintah, produsen maupun akademisi. Berikut ilustrasi yang telah disajikan oleh BPOM untuk para konsumen di Indonesia agar lebih peduli dengan label dan informasi pada kemasan. 


sumber: google.co.id


            Singkatnya seperti itu guys, semoga temen-temen dapat mengerti dari hasil yang saya jelaskan kembali dari penelitian mereka. Saya berharap temen-temen yang membaca ini dapat mengerti bahwa penitngnya pencantuman dan mempedulikan label pada kemasana makanan dan minuman yang akan kita konsumsi, karena ini sangat berpengaruh besar pada diri kita sendiri guys. Next postingan jangan lupa pantengin terus ya guys, atau temen-temen sekalian ingin request materi apa temen-temen kepo in, mugnkin saya bis abantu untuk sharing dan berbagi cerita atau berita, hehehhe. Terima kasih telah membaca blog ini, smeoga berkenan…

Komentar